Bagi beberapa orang, facial menjadi ‘ritual’ wajib yang dilakukan
setiap pekan atau beberapa pekan sekali. Namun sebenarnya facial
bukanlah kegiatan yang wajib dilakukan untuk menjaga kecantikan dan
kesehatan wajah.
“Facial itu seperti pengobatan sesaat. Asal pori-pori tidak tersumbat
(oleh komedo) tidak perlu melakukan facial,” ujar spesialis kulit dan
kelamin, dr Eddy Karta, SpKK.
Komedo memang mengganggu penampilan lantaran membuat wajah terlihat
kasar. Komedo ada yang hitam dan ada yang putih. Nah, komedo hitam ini
disebut juga komedo terbuka yang umumnya terjadi karena sumbatan dari
luar akibat kosmetik, debu, kulit mati, dan lainnya. Demikian penjelasan
dr Eddy melalui blog pribadinya.
Komedo hitam ini bisa dikeluarkan tanpa bantuan orang lain dengan
menggunakan jari. Tapi hati-hati, jangan sampai melukai kulit dan
pastikan jari yang digunakan untuk menghilangkan komedo adalah jari yang
bersih.
“Kulit yang elastis akan kembali menutup sesudah komedo hitam tersebut keluar,” terang dr Eddy.
Sementara komedo putih disebut juga sebagai komedo tertutup yang
terbentuk karena produksi sebum (minyak) yang meningkat atau berubah
kekentalannya, sehingga terjadilah sumbatan di pori-pori. Untuk
mengeluarkan komedo jenis ini, perlu sedikit melukai kulit permukaan di
atasnya lantaran letaknya yang relatif dalam.
“Umumnya orang akan berusaha keras sampai komedo keluar dengan
berbagai manuver. Akibatnya kulit menjadi luka teriritasi. Kondisi ini
risiko menjadi infeksi dan hiper pigmentasi sesudahnya. Selain itu
kadang komedo yang akhirnya gagal keluar malah ‘bocor’ ke kulit
sekitarnya, menyebabkan reaksi radang dan malah menjadi jerawat keesokan
harinya,” tutur dr Eddy.
Leave a comment